Toraja (FDK) – Inisiatif dan kreativitas mahasiswa FDK yang tergabung dalam KKN Nusantara di Tana Toraja, Propinsi Sulawesi Selatan membuat permen dari daun kelor, diapresiasi penuh Dekan Fakultas Dakwah Dan Komunikasi (FDK) UIN Sumatera Utara Medan Dr Hasan Sazali MA.
“Ini inovasi luar biasa. Alhamdulillah, mahasiswa kita sukses membuat Permen dari daun kelor. Tumbuhan yang banyak kita temukan di sekitar kita. Saya bangga denan mahasiswa ini, kita sangat mengapresiasi kreativitas anak-anak kita di sana. Ini menunjukkan mereka sukses diterima masyarakat,” kata Hasan Sazali dalam keterangan persnya di Medan, Minggu (13/08/2023).
Pernyataan Dekan FDK UINSU Medan ini, sekaitan dengan berjalannya pelaksanaan KKN Nusantara yang dilakukan mahasiswa FDK UIN Sumatera Utara berakhir tanggal 28 Agustus 2023 mendatang. Dekan menyampaikan apresiasinya luar biasa terhadap Aidil Bismar Albani mahasiswa Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) FDK UIN Sumatera Utara Medan.
Dia berharap ke depan akan muncul sosok mahasiswa kreatif seperti Aidil Bismar Albani. Melalui kreativitas dan temuan pembuatan permen dari dau kelor ini, masyaakat banyak merasakan manfaatnya. Terutam untuk obat dalam mengatasi anak kekuarangan gizi.
“Tidak hanya di lokasi KKN saja, tetapi juga untuk daerah lainnya di seluruh Indonesia. Sekali lagi, saya bangga atas kreativitas mahasiswa kita ini,” katanya.
Sebelumnya, inovasi pembuatan permen dari daun kelor ini sempat viral di media sosial dan televisi. Aidil Bismar Albani sukses memproses daun kelor menjadi permen. Daun kelor yang selama ini tidak dimanfaatkan, ternyata dimanfaatkan dan memiliki banyak manfaat untuk menambah zat besi bagi anak-anak yang kekurangan gizi.
Aidil Bisma yang dikonfirmasi, Minggu (13/08/2023), mengaku bahwa pembuatan ermen yang dilakukan kelompok KKN-nya merupakan inisiatif sendiri. “Tidak ada dorongan yang lain, saya dan kelompok saya inisiatif sendiri dan ini yang pertama kalinya saya buat,” katanya.
Dia menceritakan proses pembuatan permen dari daun kelor ini memiliki tahapan sehingga permennya dapat dimakan. Setelah daun kelor direbus, membuatkan waktu 4 sampai 5 hari untuk mengeringkannya. Karena katanya, sari dari air daun kelor itu diambil dan dimasukkan ke agar-agar jenis nutrizle. “Kemudian, setelah dimasukkan ditambahkan gula secukupnya dan dikeringkan,” katanya.
Sebelum dikeringkan selama 4 sampai 5 hari kata dia, masukkan air setengah gelas. Setelah kering, barulah permen dari dau kelor tersebut dapat disajikan dan dikonsumsi layak makan.
Dia menyebutkan, manfaat permen daun kelor ini memiliki dampak luar biasa kepada anak-anak di lokasi KKN Nusantara. “Kami 12 orang dalam KKN Nusantara ini, membagi-bagikan permen ini kepada anak-anak.Kami juga mengajari ibu-ibu untuk membuat sendiri permen ini, dan banyak yang tertatik,” katanya.
Aidil mengatakan, pemanfaatan daun kelor ini melibatkan warga sekitarnya. Mahasiswa juga memberikan penyuluhan terkait daun kelor ini di hadapan. Masyarakat diberikan keterangan tentang proses pembuatan permen. “Permen ini bisa mengatasi stunting, daun kelor memiliki zat besi yang tinggi,” katanya.
Sebelumnya, tim monitoring KKN Nusantara menyimak proses pembuatan Permen Daun Kelor, di Kelurahan Lion Tondok Iring kecamatan Makale Utara Tana Toraja, Sulsel. Mahasiswa di Posko III kelurahan tersebut, menunjukkan proses pembuatan permen yang terbuat dari daun kelor. Tim mahasiswa KKN yang dipimpin Aidil itu telah mempresentasikannya di depan masyarakat sekitar yang diliput TVRI.
Aidil mengaku inisiasi pembuatan permen karet daun kelor dilakukan untuk mengurangi angka stunting yang ada di masyarakat khususnya di Toraja. Terlebih lagi daun kelor memang memiliki banyak khasiat bagi tubuh. Aidil bersama rekannya memperlihatkan bagaimana proses pembuatan permen daun kelor.
Salah satu tim monitoring KKN Nusantara, Muhammad Ahwan Baharuddin dari UIN KH. Abdul Rahman Wahid Pekalongan berkesempatan mencicipi permen daun kelor tersebut.
“Kalau tekstur dan rasa, anak-anak akan suka, begitu istimewa tidak kalah dengan produk-produk lain. Saya berharap teman-teman KKN dan desa ini bisa memproduksi yang banyak sehingga bisa menyumbang untuk menurunkan angka stunting, tidak hanya di desa ini tetapi secara nasional, bisa dipasarkan secara nasional,” katanya.
Sementara itu, Chornelius Anden Lurah kelurahan Lion Tondok Iring mengucapkan rasa terima kasihnya atas kehadiran mahasiswa KKN Nusantara di wilayahnya. “Kami merasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat atas kehadiran mahasiswa KKN Nusantara. Kami juga berterima kasih atas kunjungan para Rektor dan panitia KKN,” ucapnya