(UINSU) Medan – Dua dosen luar negeri masing-masing Prof Qassem Muhammadi MA Ph.D (University of Qom) dan Michael Quinlan (Baylor University, Texas, USA) disandingkan sebagai pembicara pada international conference yang digelar di Aula FDK UINSU, Jalan Willlem Iskandar Medan, Sabtu lalu (23/03/2024).
“Michael dan Qassem menyampaikan materi yang seksi dan sedang diperbincangkan saat ini. Materinya bertajuk polarization of da’wah in contemporerary communication,” kata Dekan Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UINSU Medan Prof Dr Hasan Sazali MA dalam siaran persnya yang diterima, Kamis (28/03/2024).
Hadir dalam international conference tersebut, seratusan mahasiswa dari S3 KPI FDK, S2 KPI dan empat program studi S1 Managemen Dakwah (MD), Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) dan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI). International conference itu langsung dibuka Dekan FDK UINSU dan dihadiri sejumlah dosen di lingkungan FDK UINSU Medan.
Michael Quinlan dalam pemaparannya pada seminar itu menjelaskan, polarisasi tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan ini. Polarisasi dalam semua bidang terus bergerak dan inilah menunjukkan bahwa Islam inklusif.
“Jujur saya katakan, soal Palestina misalnya, saya kurang sepakat ada pembunuhan di sana. Saya lebih sepakat kalau genosida itu kita hentikan. Dan ini akan berdampak kepada banyakj kelompok di dunia ini,” katanya.
Perang Palestina kata dia, sungguh tidak baik dan banyajk merugikan kelompok muslim di sana. Mereka yang tewas, tentu meninggalkan anak, janda dan kesengsaraan ini. “Ini tidak patut belanjut, saya sangat tidak setuju jika mereka perang terus,” katanya.
Prof Qassem memaparkan bahwa saat ini sudah terjadi pembataian massal di Palestina. Dia menyebutkan, sejauh ini sudah ada 40.000 rakyat Palestina tewas. Saat ini juga, untuk membantu Palestina tidak cukup dengan menggunakan do’a saja.
“Untuk Palestina, ya tidak cukup berdo’a, mereka butuh bantuan, karena mereka ditindas. Kalau negara-negara muslim bersikap dan membantu Palestina, pasti Palestina dan rakyatnya aman dan saya yakin tidak ada peperangan. Kuncinya, kita umat Islam harus bersama dan bersatu,” katanya.
Salah seorang mahasiswa S3 KPI FDK Afifi Lubis saat memberikan pertanyaan kepada dua dosen tersebut, menyambut baik event international ini digelar. Karena kata dia, ini menjadi forum yang luar biasa, momentum yang luar biasa. Ada interkoneksi yang jelas sekaligus menggambarkan bagaimana sesungguhnya Iran dan USA dalam mengedepankan perdamaian dunia.