(UINSU) Medan – Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Medan berhasil menyelenggarakan International Conference bertema “Da’wah and Development in the 5.0 Era.” Kegiatan ini diadakan di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara, dan diikuti oleh lebih dari 1000 peserta baik secara daring maupun tatap muka.
Dr. Anang Anas Azhar, MA selaku ketua Panitia dalam kata sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini. Beliau menyampaikan harapannya agar konferensi ini menjadi wahana pembelajaran dan tukar pikiran yang berharga bagi para peserta.
H. Afifi Lubis, Komisaris Utama Non Independen Bank Sumut sebagai perwakilan mahasiswa turut menyampaikan kata Sambutan. H. Afifi Lubis menyampaikan antusiasme dan kegembiraan mahasiswa dalam mengikuti konferensi ini. Beliau berharap acara ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih aktif berkontribusi dalam pembangunan dakwah.
Prof. Dr. Hasan Sazali, M.Ag, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dalam sambutannya menyoroti pentingnya peran akademisi dan praktisi dalam merespons perubahan zaman. Beliau berharap hasil diskusi dapat menjadi landasan untuk strategi dakwah dan pembangunan yang lebih efektif di era 5.0.
Ir Suherman MSi (Staf Ahli Gubernur Bidang Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat) dalam sambutannya mengapresiasi upaya FDK UIN Sumatera Utara dalam menggelar konferensi ini. Beliau menyampaikan dukungan penuh dari pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan ilmu dakwah dan komunikasi.
Para narasumber terkemuka dari dalam dan luar negeri membahas topik-topik krusial dalam pengembangan dakwah dan pembangunan di era 5.0:
- Prof. Dr. Sukree Langputeh (Fatoni University Thailand):
- Tema: Optimalisasi Kohesi Sosial Dalam Membangun Dakwah di Era 5.0: Kasus di Thailand
- Pembahasan: Prof. Sukree membahas strategi dan pendekatan dalam membangun dakwah di tengah-tengah perubahan sosial dan teknologi di era 5.0, dengan fokus pada kasus di Thailand. Beliau membicarakan bagaimana memanfaatkan kohesi sosial sebagai landasan bagi dakwah yang efektif.
- Prof. Dato’ Zulkiple Abdul Ghani (Universitas Sains Islam Malaysia):
- Tema: Penguatan Dakwah dalam Solusi Krisis Kemanusiaan di Era 5.0
- Pembahasan: Prof. Dato’ Zulkiple membahas peran dakwah dalam mengatasi krisis kemanusiaan di era teknologi tinggi. Fokusnya bagaimana dakwah dapat menjadi kekuatan positif dalam menanggapi tantangan kemanusiaan di tengah era yang cepat berubah.
- Prof. Dr. Phill. Hermin Indah Wahyuni, S.IP., M.Si (Universitas Gadjah Mada):
- Tema: Komunikasi Publik dalam Dimensi Dakwah Pembangunan Era 5.0
- Pembahasan: Prof. Hermin Indah Wahyuni membahas peran komunikasi publik dalam konteks pembangunan dakwah di era 5.0. Prof. Hermin membahas strategi komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan dakwah kepada masyarakat secara luas.
- Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D (Universitas Gadjah Mada):
- Tema: Dakwah Pembangunan dan Perubahan Sosial di Era 5.0
- Pembahasan: Prof. Subejo membahas bagaimana dakwah dapat menjadi agen perubahan sosial dalam era 5.0. Diskusinya mencakup strategi dakwah yang berfokus pada pembangunan dan dampaknya terhadap masyarakat.
- Dr. Haliantara, M.Si (Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr. Soetomo Surabaya):
- Tema: Aktivitas Dakwah di Ruang Digital
- Pembahasan: Dr. Haliantara membahas peranan dan strategi dakwah dalam ruang digital. Beliau menjelaskan bagaimana pemanfaatan teknologi digital dapat meningkatkan efektivitas dakwah dan memengaruhi perubahan perilaku masyarakat.
Melalui pertemuan ini, juga dilakukan MoU dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr. Sortomo, Surabaya dalam hal Tri Dharma perguruan Tinggi. Melalui kegiatan ini diharapkan peserta dapat menggali wawasan baru, membangun jejaring, dan merumuskan solusi konkrit untuk permasalahan dakwah dan pembangunan di era 5.0. FDK UIN Sumatera Utara akan terus menjadi motor penggerak dalam pengembangan ilmu dakwah dan komunikasi untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik.