Studium General Prodi S3 KPI FDK UINSU 2023: Digitalisasi Perkuat Literatur dan Literasi

Medan (UINSU) – Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) 2023 menggelar Studium Generale dan Orientasi Mahasiswa Baru Prodi S3 Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) di Aula FDK UINSU, Senin (11/9/2023).

Kegiatan ini mengangkat tema seputar ‘Literatur dan Literasi Digital Komunikasi dan Dakwah’ dengan menghadirkan narasumber Dr Ahmad Faisal MTh.

Dekan FDK Prof Dr Hasan Sazali MAg, mengakui digitalisasi sudah menjadi keharusan bagi semua orang untuk mengadopsinya. Tidak hanya di dunia akademik, tapi juga dunia birokrasi, instansi swasta dan lainnya.

“Mau tidak mau kita sebagai pembelajar harus akrab dengan sesuatu yang berkaitan dengan digital. Kita harus keluar dari zona nyaman, apalagi bapak dan ibu sudah terdaftar sebagai mahasiswa S3 KPI FDK UINSU,” teranya.

Dikatakan, para mahasiswa khususnya S3 di UINSU tentulah harus memiliki keinginan yang kuat dalam menuntut ilmu. Terlebih saat ini, untuk mencari refrensi dalam perkuliahan tidaklah sulit.

“Kalau mau ambil refrensi baik berbahasa Inggris maupun Arab, kan saat ini sudah ada google translate. Sekali lagi saya berharap agar kita tidak terkungkung dengan zona nyaman,” tegasnya sembari berharap agar para mahasiswa baru saat ini bisa tamat kuliah tepat waktu.

Turut hadir Dekan FDK Prof Dr Hasan Sazali MAg, Wakil Dekan 1 FDK Dr Hasnun Jauhari Ritonga MA, Wakil Dekan 3 Dr Anang Anas Azhar MA, Kaprodi S3 KPI FDK Prof Dr Zainal Arifin MA, guru besar UINSU Prof Dr H Abdullah MSi, dan lainnya.

Prof. Dr. Zainal Arifin, MA, mengucapkan selamat datang pada mahasiswa baru S3 KPI UINSU. Dia berharap para mahasiswa yang datang dari berbagai latar belakang ini mampu melahirkan kajian-kajian keilmuan Komunikasi dan Dakwah yang siap pakai untuk pembangunan masyarakat di Sumatera Utara khususnya.

“Isu-isu kontemporer komunikasi dan dakwah sangat menarik untuk diriset. Apalagi dengan dengan perkembangan teknologi komunikasi saat ini. Tentu riset itu diharapkan lebih berkualitas dengan literatur Arab dan Inggris yang saat ini mudah diperoleh lewat sarana digitalisasi,” pungkasnya